Monday, November 26, 2012

Pengenalan Pascal



Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman tingkat tinggi menandakan bahwa Pascal banyak menggunakan bahasa manusia dalam penulisan sintaksnya.

Beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya yang ada yaitu BASIC dan DELPHI.


Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa pemrograman yang masih banyak menggunakan tanda-tanda sehingga bahasa ini cenderung lebih “kotor”. Beberapa bahasa pemrograman tingkat rendah yang sering digunakan adalah C, C++ dan Java.



Pada setiap kode pemrograman, terdapat aturan yang harus dipatuhi agar program tersebut dapat menjalankan (compile) suatu program dengan baik tanpa error. Struktur utama pada Turbo Pascal adalah sebagai berikut.



Tulisan yang diapit oleh tanda kurung kurawal {} adalah comment dan tidak dianggap sebagai bagian program ketika di-compile oleh compiler. Pada baris pertama, kamu cuma dapat mendeklrasikan nama program. Umumnya untuk mengefisiensikan pengerjaan suatu program (khususnya pada lomba), baris pertama dapat diacuhkan atau dilewatkan.


Baris kedua yaitu “USES” merupakan deklarasi penggunaan unit dalam Turbo Pascal. Unit merupakan bagian dari program yang berisi kumpulan function dan procedure. Contoh fungsi yang banyak digunakan adalah CRT, dengan function yang terdapat di dalamnya yaitu clrscr dan readkey. Kamu dapat menjalankan suatu program tanpa menggunakan USES, akan tetapi kamu hanya dapat menggunakan function dan procedure yang sudah terkandung secara native dalam Turbo Pascal. 
Contohnya kamu tidak dapat menggunakan clrscr atau readkey tanpa CRT, tetapi bisa menggunakan writeln dan readln tanpa CRT tersebut karena CRT merupakan unit untuk pengolahan output ke layar dan input dari keyboard.
 

Label digunakan bersamaan dengan keyword GOTO. GOTO sendiri jarang digunakan karena tidak efisien dan cenderung membingungkan penggunanya.

Const digunakan untuk mendeklarasikan suatu konstan. Konstan merupakan suatu keyword yang memiliki nilai tertentu. Misalnya bila anda mendeklrasikan PI sebagai 3.14, maka ketika anda menggunakan PI pada baris program, PI akan digantikan dengan 3.14.

Type digunakan untuk mendeklarasikan suatu tipe data baru dari tipe data yang sudah ada
sebelumnya. Berguna ketika harus menggunakan pointer.

Var digunakan untuk mendeklarasikan suatu variabel. Variabel yang dideklarasikan harus memiliki tipe data tertentu. Penjelasan dalam penggunaan variabel akan dibahas di bagian berikutnya.

Procedure dan function merupakan sub-program. Procedure tidak mengembalikan nilai, sedangkan function mengembalikan nilai. Procedure dan function mengandung suatu penggalan program yang dapat dipanggil oleh program utama atau sub-program yang lainnya. Bila anda belum mengerti maksud dari “mengembalikan nilai” maka anda dapat membayangkan bahwa hasil dari function dapat dimasukkan ke dalam suatu variabel atau menghasilkan suatu nilai, sedangkan procedure hanya menjalankan suatu potongan program. Contoh procedure adalah writeln dan clrscr karena kedua procedure tersebut tidak mengembalikan nilai apapun. Sedangkan contoh function adalah “sqrt” yang akan mengembalikan nilai berupa akar kuadrat dari bilangan yang dimasukkan. Sebagai informasi: “procedure” adalah istilah yang digunakan pada Pascal. Pada bahasa pemrograman yang lainnya, biasa disebut “function yang tidak mengembalikan nilai” atau “void function”.

Program utama yang akan dijalankan oleh Turbo Pascal dapat ditulis diantara BEGIN sampai dengan END.

Variabel dan tipe data

Terdapat beberapa tipe data yang dapat dipergunakan dalam suatu variabel, di antaranya adalah (beserta range yang dapat diterima):

Integer

Integer (-2^15 sampai 2^15), word (0 sampai 2^16), shortint (-2^7 sampai 2^7), byte (0 sampai 2^7), longint (-2^23 sampai 2^23)


Float / Real

Real (6 byte), singel (4 byte), double (8 byte), extended (10 byte), comp (8 byte) Boolean

Bernilai TRUE atau FALSE (1 atau 0) Char

Merupakan integer  yang telah dikonversikan ke kode ASCII.

Array
Merupakan deretan suatu variabel yang bertipe data sama. Pembahasan yang lebih lengkap akan terdapat di bagian tersendiri. String merupakan array dari char.


Algoritma dasar

Pada dasarnya terdapat beberapa algoritma yang harus dikuasai dalam pemrograman yaitu:

1.      Operator

2.      Input/output: Bagaimana meminta suatu input dan menampilkan suatu output.

3.      Selection: Bagaimana membuat program yang dapat memilih bagian yang akan dijalankan.

4.      Repetition / looping: Bagaimana membuat program yang dapat mengulang suatu bagian program yang dijalankan.

Rangkuman operator

Dalam bahasa pemrograman, sebuah proses dibagi menjadi 2 yaitu operand dan operator. Operand dapat berupa variabel atau nilai. Sedangkan operator merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk mengolah.

Terdapat banyak jenis operator, tapi 4 jenis yang perlu dipelajari untuk saat ini adalah assignment operator, arithmatic operator, comparison operator, logical operator. Assignment operator ditandai dengan :=, dan digunakan untuk memberi nilai ke suatu variabel.

Arithmatic operator ditandai dengan *, /, +, -, div, mod. Digunakan untuk pengolahan nilai matematika.

Comparison / Relational operator ditandai dengan =, <, >, <=, >=, <>, dan IN. Digunakan untuk perbandingan 2 nilai sehingga menghasilkan nilai true dan false. Logical operator ditandai dengan AND, OR, XOR dan NOT. Digunakan untuk perbandingan logika antara dua pernyataan atau lebih.


Penting: penggunaan = dan := harus diperhatikan karena penggunaan operator ini terkadang salah tempat.

Input Output:

Terdapat 2 jenis input/output secara umum yaitu layar/keyboard dan file.

Input menggunakan readln() dan read(). Dalam penggunaan melalui keyboard, kedua procedure ini tidak berbeda. Akan tetapi bila input berasal dari file, kedua procedure akan berbeda dalam mengambil input. Readln() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke baris selanjutnya. Pada read() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke sebelah bagian yang diinput. Bila tidak ada lagi bagian yang dapat diinput, maka cursor baru dipindah ke bawah.

Output menggunakan writeln() dan write(). Penggunaannya hampir sama dengan yang read() dan readln(). Pada writeln dan write, keduanya akan berpengaruh baik di file maupun di layar.


Contoh program:
 


Rangkuman Selection

Selection merupakan salah satu proses program di samping sequential (pengerjaan secara berurut) dan repetition / looping. Dalam selection, program akan memilih bagian yang akan dijalankan (sehingga terdapat bagian yang tak dijalankan).

Umumnya selection menggunakan IF ... THEN ... ELSE ..., akan tetapi terdapat pula CASE

... OF. Penggunaan IF lebih umum digunakan bila terdapat pilihan yang tidak terlalu banyak dan eksekusi baris program yang panjang.

Blok pertama untuk IF dijalankan bila condition yang digunakan bernilai TRUE, sedangkan blok ELSE dijalankan bila nilai conditionnya adalah FALSE.

Contoh:

Penggunaan IF dapat dikombinasikan sehingga suatu blok IF dapat menampung blok IF yang lainnya (nested selection). Penggunaan IF tidak selalu harus selalu bersama ELSE (simple selection). IF juga dapat digunakan lebih dari satu kondisi setelah ELSE (linear selection) atau pada IF yang sama menggunakan operator logika / logical operator (combined selection). Contohnya adalah seperti baris program di bawah:

















Penting: Ada baiknya setiap blok IF selalu dipisahkan dan ditandai dengan spasi kosong atau menggunakan TAB untuk menghindari kebingungan dalam pembuatan blok statement.

Rangkuman Repetition / Looping

Repetition dapat digunakan untuk menjalankan suatu bagian program secara berulang-ulang sesuai dengan kondisi yang ada.

Looping pada Pascal menggunakan beberapa keyword seperti FOR...DO, WHILE...DO dan

REPEAT...UNTIL.

FOR...DO dipergunakan ketika nilai yang akan digunakan sudah diketahui dengan nilai yang ada di dalamnya selalu ditambah atau dikurangi satu ketika mengalami perulangan. 

Sintaks:






Dari sintaks di atas, terdapat dua jenis perubahan yang dapat digunakan, yaitu TO dan DOWNTO. TO akan menghasilkan nilai incremental atau penambahan satu setiap kali terjadi perulangan. Sedangkan DOWNTO akan menghasilkan nilai decremental atau pengurangan satu setiap kali terjadi perulangan.

Contoh penggunaan FOR...DO:










WHILE...DO dapat digunakan tanpa harus ada perubahan pada nilai kondisi. Selama kondisi masih bernilai TRUE, maka perulangan akan dilakukan terus.

Sintaks:








Contoh penggunaan WHILE...DO:









REPEAT...UNTIL berfungsi hampir sama dengan WHILE...DO. Pada REPEAT...UNTIL, looping akan berhenti justru ketika kondisi bernilai TRUE. Selain itu kondisi akan diuji pada akhir perulangan sehingga blok di dalam perulangan akan dijalankan minimal satu kali walaupun kondisi yang ada masih FALSE.

Sintaks:






Contoh penggunaan REPEAT...UNTIL:








 Oke dari penjelasan program di atas, dapat dilihat bahwa REPEAT...UNTIL tidak memerlukan BEGIN dan END untuk menjalankan suatu blok statement.


TIPS: Gunakan variabel i, j, k, dan seterusnya untuk menandai indeks perulangan atau looping.

Semoga Bermanfaat buat kawan-kawan yang sedang bereksperimen :) 

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © Jansen Daniel - Blog's Design by Freecss | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger