Saturday, December 1, 2012

Kepercayaan Harus Berbuah Keyakinan


















Kepercayaan dan Keyakinan

Oke,mari kita mulai...

kata Kepercayaan dan Keyakinan ini sering  dianggap memiliki makna sama.  Ketika kita ditanya tentang apa kepercayaan  kamu ? 
kamu pasti berfikir sama seperti yang dimaksud dengan keyakinannya.  Apakah benar …, dua kata ini mempunyai makna yang sama atau berbeda ? 
Oke,yang jadi pertanyaannya adalah kalau memang sama dimana letak persamaannya, dan jika beda dimana pula letak perbedaannya...!!!

Saya kasih ilustrasi simple seperti ini :

Saya pernah berdebat dengan dosen saya tentang "alay" sebagai bagian dari kebudayaan dikarenakan pengaruh Era Globalisasi.Karena saya merasa cara berpikir saya pastinya masih kalah dengan orang yang sudah mempunyai lisensi gelar sarjana, maka saya hanya bisa mem-Percayai penjelasannya dan tidak berani membantah dan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pak dosen. Saya hanya bisa memercayai setiap penjelasan sang dosen,tetapi setelah pulang-nya. Karena tidak yakin saya mencoba mempelajari untuk lebih memahami beberapa materi dan penjelasan yang dijelaskan sang dosen. Saya banyak bertanya dan sedikit berdebat dengan orang yang lebih sedikit dikatakan lebih pemikir dari saya. Beberapa diantaranya tidak menolak dan ada yang menolak tetapi jawaban sesungguhnya adalah bagaimana saya paham dan mampu membuktikan bahwa 'alay' ini adalah bagian dari kebudayaan. 

Nah, setelah mendengar banyak pendapat banyak teman - teman saya. Saya menyimpulkan bahwa "alay" ini memang bagian kebudayaan yang muncul dikarenakan perkembangan zaman atau biasa kita sebut "Era Globalisasi", Tetapi apakah cuma sampai disitu tentu tidak dalam kuliah yang saya hadiri saya memahami bahwa kebudayaan adalah bagian dari identitas suatu negara.

Nah guys, dari situ saya bisa langsung menyimpulkan berarti "alay" mungkin merupakan kebudayaan yang lahir karena pengaruh Era Globalisasi, tetapi kebudayaan "alay" ini  bukanlah merupakan kebudayaan yang diakui negara. Karena suatu konsep kebudayaan itu seharusnya menunjukkan identitas suatu bangsa,atau kelompok tertentu seperti saya contohkan.

Misalkan kita sebut kebudayaan batak itu seperti : kita melihat tari tor - tor dan adat pernikahannya, mendengar logat dan bahasa suku mereka, maka kita akan mengerti bahwa kebudayaan yang dimaksud itu diakui dan menjadi sebuah tanda pengenal bagi kelompok individu tertentu dan itu harus melalui satu syarat yaitu diakui dan dilindingi oleh negara. Nah, inilah yang menjadi sebuah ke-Yakinan saya setelah membuktikan tentang kebudayaan sebagai identitas dari kelompok individu tertentu.

Oke, dari cerita ilustrasi diatas dapat disimpulkan beberapa perbedaan dan persamaan antara Kepercayaan dan Keyakinan sebagai berikut :

1. Ruang lingkup  Kepercayaan dan Keyakinan.
Ruang Lingkup Kepercayaan hanya ada dalam hati dan ucapan, namun ketika berubah menjadi keyakinan setelah ada dihati, mengucapkan percaya dan membuktikan dalam berbuat yaitu mendalami lebih dalam dari pokok permasalahan untuk membuktikan suatu jawaban itu benar.

2. Proses Pembentukan Kepercayaan dan Keyakinan.
Kita dapat percaya  terhadap sesuatu setelah ada beberapa  keterangan yang tidak diragukan yang diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.  Dalam contoh ilustrasi cerita ini kita percaya setelah ada informasi yang dijelaskan dari dosen  yang memberi keterangan tentang 'alay' sebagai kebudayaan yang muncul karena pengaruh Era Global. Kepercayaan menjadi bertambah ketika keterangan yang diperoleh semakin bertambah dan lengkap.  Keterangan bentuknya menjadi berubah menjadi keyakinan ketika membuktikan langsung dengan mendalami pokok pembahasan.

3.  Jangka waktu Kepercayaan dan Keyakinan
Untuk dapat percaya cukup memerlukan waktu yang singkat asal yang menjelaskan objek tersebut dengan keterangan yang cukup. Dan untuk mendapatkan  keyakinan butuh waktu yang lama, karena sekali bukti tidak dapat menjamin orang menjadi yakin. Menjadi yakin butuh waktu lama karena harus membuktikan berkali-kali dalam waktu yang lebih lama.

4. Sifat Kepercayaan dan Keyakinan
Kepercayaan biasanya sifatnya hanya sementara, merupakan rangkaian proses yang apabila proses tersebut dapat dibuktikan maka Kepercayaan akan burubah menjadi Keyakinan.  Sehingga sesuatu yang sudah menyakinkan cenderung bersifat abadi, dan bisanya sudah mencintai.

5. Ciri khas dari Kepercayaan dan keyakinan

a. Prosentase kemantapan.
Seseorang yang mempunyai kepercayaan  sifat kemantapannya tidak sampai 100%. Gampang berubah, sebab Pada Kepercayaan, setiap ada data atau keterangan yang masuk akan dinilai sebagai bahan pertimbangan untuk menambah kepercayaannya. Dan Keterangan dari pihak yang lain selalu di nanti. Namun kalau sudah yakin berarti kemantapannya menjadi 100 %. Dan biasanya orang yang sudah mantap maka tidak memerlukan masukan data atau keterangan tidak perlu lagi dicari karena dia sudah mengantongi bukti berulang kali.

b. Aktivitas Gerak.
Orang yang keyakinannya tinggi biasanya ia akan aktif dan begairah dalam hidup. Semangat hidupnya membara. Namun kalau hanya sekedar percaya, biasanya dalam tindakan akan selalu gamblang, dan ragu-ragu, akibat tidak cukup bukti.

c. Cinta dan Takut.
Orang yang berkeyakinan tinggi biasanya hidupnya penuh dengan cinta. Mengerjakan sesuatu dengan penuh cinta yang pada akhirnya berujung pada berkah yang berlipat ganda. Namun pada orang yang percaya , biasanya hidupnya penuh ketakutan. Mau berbuat sesuatu takut salah  dan tidak berani.  
"Padahal kesalahan yang paling besar dalam hidup ini adalah takut salah itu sendiri."


Oke, Jadi bagaimana bila ada yang bertanya padamu apa kepercayaanmu...??? lalu bagaimana kamu menjawabnya...!!!

Maka dari itu saya membuat title artikel ini "kepercayaan Harus Berbuah Keyakinan"...

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © Jansen Daniel - Blog's Design by Freecss | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger