Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman
tingkat tinggi. Pemrograman tingkat tinggi menandakan bahwa Pascal banyak
menggunakan bahasa manusia dalam penulisan sintaksnya.
Beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya yang ada yaitu
BASIC dan DELPHI.
Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu
bahasa pemrograman yang masih banyak menggunakan tanda-tanda sehingga bahasa
ini cenderung lebih “kotor”. Beberapa bahasa pemrograman tingkat rendah yang
sering digunakan adalah C, C++ dan Java.
Pada setiap kode
pemrograman, terdapat aturan yang harus dipatuhi agar program tersebut dapat
menjalankan (compile) suatu program dengan baik tanpa error. Struktur utama
pada Turbo Pascal adalah sebagai berikut.
Tulisan yang diapit oleh tanda kurung kurawal {}
adalah comment dan tidak dianggap sebagai bagian program ketika di-compile oleh
compiler. Pada baris pertama, kamu cuma dapat mendeklrasikan nama program. Umumnya
untuk mengefisiensikan pengerjaan suatu program (khususnya pada lomba), baris
pertama dapat diacuhkan atau dilewatkan.
Baris
kedua yaitu “USES” merupakan deklarasi penggunaan unit dalam Turbo Pascal. Unit
merupakan bagian dari program yang berisi kumpulan function dan procedure. Contoh fungsi yang banyak digunakan adalah CRT, dengan function yang terdapat
di dalamnya yaitu clrscr dan readkey. Kamu dapat menjalankan suatu program
tanpa menggunakan USES, akan tetapi kamu hanya dapat menggunakan function dan
procedure yang sudah terkandung secara native dalam Turbo Pascal.
Contohnya kamu tidak dapat menggunakan clrscr atau readkey tanpa CRT, tetapi bisa
menggunakan writeln dan readln tanpa CRT tersebut karena CRT merupakan unit
untuk pengolahan output ke layar dan input dari keyboard.
Label digunakan bersamaan dengan keyword GOTO.
GOTO sendiri jarang digunakan karena tidak efisien dan cenderung membingungkan
penggunanya.
Const
digunakan untuk mendeklarasikan suatu konstan. Konstan merupakan suatu keyword
yang memiliki nilai tertentu. Misalnya bila anda mendeklrasikan PI sebagai
3.14, maka ketika anda menggunakan PI pada baris program, PI akan digantikan
dengan 3.14.
Type digunakan
untuk mendeklarasikan suatu tipe data baru dari tipe data yang sudah ada
sebelumnya.
Berguna ketika harus menggunakan pointer.
Var
digunakan untuk mendeklarasikan suatu variabel. Variabel yang dideklarasikan
harus memiliki tipe data tertentu. Penjelasan dalam penggunaan variabel akan
dibahas di bagian berikutnya.
Procedure
dan function merupakan sub-program. Procedure tidak mengembalikan nilai,
sedangkan function mengembalikan nilai. Procedure dan function
mengandung suatu penggalan program yang dapat dipanggil oleh program
utama atau sub-program yang lainnya. Bila anda belum mengerti maksud dari
“mengembalikan nilai” maka anda dapat membayangkan bahwa hasil dari function
dapat dimasukkan ke dalam suatu variabel atau menghasilkan suatu nilai,
sedangkan procedure hanya menjalankan suatu potongan program. Contoh procedure
adalah writeln dan clrscr karena kedua procedure tersebut tidak mengembalikan
nilai apapun. Sedangkan contoh function adalah “sqrt” yang akan mengembalikan
nilai berupa akar kuadrat dari bilangan yang dimasukkan. Sebagai informasi: “procedure”
adalah istilah yang digunakan pada Pascal. Pada bahasa pemrograman yang
lainnya, biasa disebut “function yang tidak mengembalikan nilai” atau “void
function”.
Program
utama yang akan dijalankan oleh Turbo Pascal dapat ditulis diantara BEGIN
sampai dengan END.
Variabel dan
tipe data
Terdapat
beberapa tipe data yang dapat dipergunakan dalam suatu variabel, di antaranya
adalah (beserta range yang dapat diterima):
Integer
Integer (-2^15 sampai 2^15), word (0 sampai 2^16),
shortint (-2^7 sampai 2^7), byte (0 sampai 2^7), longint (-2^23 sampai 2^23)
Float / Real
Real
(6 byte), singel (4 byte), double (8 byte), extended (10 byte), comp (8 byte) Boolean
Bernilai
TRUE atau FALSE (1 atau 0) Char
Merupakan
integer yang telah dikonversikan ke kode
ASCII.
Array
Merupakan
deretan suatu variabel yang bertipe data sama. Pembahasan yang lebih lengkap
akan terdapat di bagian tersendiri. String merupakan array dari char.
Algoritma dasar
Pada
dasarnya terdapat beberapa algoritma yang harus dikuasai dalam pemrograman yaitu:
1.
Operator
2.
Input/output:
Bagaimana meminta suatu input dan menampilkan suatu output.
3. Selection:
Bagaimana membuat program yang dapat memilih bagian yang akan dijalankan.
4. Repetition
/ looping: Bagaimana membuat program yang dapat mengulang suatu bagian program
yang dijalankan.
Rangkuman
operator
Dalam bahasa pemrograman, sebuah proses
dibagi menjadi 2 yaitu operand dan operator. Operand dapat berupa variabel atau
nilai. Sedangkan operator merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk mengolah.
Terdapat banyak jenis operator, tapi 4 jenis yang
perlu dipelajari untuk saat ini adalah assignment operator, arithmatic
operator, comparison operator, logical operator. Assignment operator ditandai
dengan :=, dan digunakan untuk memberi nilai ke suatu variabel.
Arithmatic operator ditandai
dengan *, /, +, -, div, mod. Digunakan untuk pengolahan nilai
matematika.
Comparison / Relational operator ditandai
dengan =, <, >, <=, >=, <>, dan IN. Digunakan
untuk perbandingan 2 nilai sehingga menghasilkan nilai true dan false. Logical
operator ditandai dengan AND, OR, XOR dan NOT. Digunakan untuk perbandingan
logika antara dua pernyataan atau lebih.
Penting:
penggunaan
= dan := harus diperhatikan karena penggunaan operator ini terkadang
salah tempat.
Input Output:
Terdapat 2 jenis
input/output secara umum yaitu layar/keyboard dan file.
Input
menggunakan readln() dan read(). Dalam penggunaan melalui keyboard, kedua
procedure ini tidak berbeda. Akan tetapi bila input berasal dari file, kedua
procedure akan berbeda dalam mengambil input. Readln() akan mengambil input
dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan ke baris selanjutnya. Pada
read() akan mengambil input dalam suatu baris, kemudian cursor akan dipindahkan
ke sebelah bagian yang diinput. Bila tidak ada lagi bagian yang dapat diinput,
maka cursor baru dipindah ke bawah.
Output
menggunakan writeln() dan write(). Penggunaannya hampir sama dengan yang read()
dan readln(). Pada writeln dan write, keduanya akan berpengaruh baik di file
maupun di layar.
Contoh
program:
Rangkuman
Selection
Selection
merupakan salah satu proses program di samping sequential (pengerjaan secara
berurut) dan repetition / looping. Dalam selection, program akan memilih bagian
yang akan dijalankan (sehingga terdapat bagian yang tak dijalankan).
Umumnya
selection menggunakan IF ... THEN ... ELSE ..., akan tetapi terdapat pula CASE
...
OF. Penggunaan IF lebih umum digunakan bila terdapat pilihan yang tidak terlalu
banyak dan eksekusi baris program yang panjang.
Blok
pertama untuk IF dijalankan bila condition yang digunakan bernilai TRUE,
sedangkan blok ELSE dijalankan bila nilai conditionnya adalah FALSE.
Contoh:
Penggunaan IF dapat dikombinasikan sehingga
suatu blok IF dapat menampung blok IF yang lainnya (nested selection).
Penggunaan IF tidak selalu harus selalu bersama ELSE (simple selection). IF
juga dapat digunakan lebih dari satu kondisi setelah ELSE (linear selection)
atau pada IF yang sama menggunakan operator logika / logical operator (combined
selection). Contohnya adalah seperti baris program di bawah:
Penting:
Ada baiknya setiap blok IF selalu dipisahkan dan ditandai dengan spasi kosong
atau menggunakan TAB untuk menghindari kebingungan dalam pembuatan blok
statement.
Rangkuman
Repetition / Looping
Repetition
dapat digunakan untuk menjalankan suatu bagian program secara berulang-ulang
sesuai dengan kondisi yang ada.
Looping pada
Pascal menggunakan beberapa keyword seperti FOR...DO, WHILE...DO dan
REPEAT...UNTIL.
FOR...DO
dipergunakan
ketika nilai yang akan digunakan sudah diketahui dengan nilai yang ada
di dalamnya selalu ditambah atau dikurangi satu ketika mengalami perulangan.
Sintaks:
Dari
sintaks di atas, terdapat dua jenis perubahan yang dapat digunakan, yaitu TO
dan DOWNTO. TO akan menghasilkan nilai incremental atau penambahan satu setiap
kali terjadi perulangan. Sedangkan DOWNTO akan menghasilkan nilai decremental
atau pengurangan satu setiap kali terjadi perulangan.
Contoh
penggunaan FOR...DO:
WHILE...DO
dapat
digunakan tanpa harus ada perubahan pada nilai kondisi. Selama kondisi
masih bernilai TRUE, maka perulangan akan dilakukan terus.
Sintaks:
Contoh penggunaan WHILE...DO:
REPEAT...UNTIL berfungsi
hampir sama dengan WHILE...DO. Pada REPEAT...UNTIL, looping akan
berhenti justru ketika kondisi bernilai TRUE. Selain itu kondisi akan diuji
pada akhir perulangan sehingga blok di dalam perulangan akan dijalankan minimal
satu kali walaupun kondisi yang ada masih FALSE.
Sintaks:
Contoh
penggunaan REPEAT...UNTIL:
Oke dari penjelasan program di atas, dapat dilihat bahwa
REPEAT...UNTIL tidak memerlukan BEGIN dan END untuk menjalankan suatu blok
statement.
TIPS:
Gunakan
variabel i, j, k, dan seterusnya untuk menandai indeks perulangan atau looping.
Semoga Bermanfaat buat kawan-kawan yang sedang bereksperimen :)